![]() |
Kepala SDN Tunjungsekar 1, Ketua KKG PAI Kota Malang, Pengawas PAI, Narasumber, Ketua KKG PAI Lowokwaru dan seluruh peserta workshop (dari kanan ke kiri) |
Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama
Islam (KKG PAI) Kecamatan Lowokwaru mengadakan workshop dengan tema “Penulisan
Kisi-Kisi dan Soal Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)”, Rabu
(06/11/2024). Kegiatan ini diadakan di ruang pertemuan SDN Tunjungsekar 1,
dihadiri para guru PAI perwakilan gugus se-Kecamatan Lowokwaru dengan penuh
antusias. Workshop kali ini mengundang fasilitator Sekolah Penggerak sekaligus
pelatih daerah Kementerian Agama, Bapak Soleh Subagja, M.Pd.I, sebagai
narasumber utama.
Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam membuat soal berbasis HOTS yang sesuai
dengan standar penilaian yang diharapkan di era Kurikulum Merdeka. Dengan
kompetensi ini, diharapkan guru-guru PAI di Kecamatan Lowokwaru mampu merancang
soal-soal yang tidak hanya menguji aspek pengetahuan dasar, tetapi juga
kemampuan analisis, evaluasi, dan kreativitas siswa.
Soleh Subagja, M.Pd I saat menyampaikan materi
Dalam pemaparannya, Bapak Soleh
Subagja menjelaskan pentingnya penguasaan metode penyusunan soal berbasis HOTS
dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. “Soal berbasis HOTS
mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam, bukan sekadar hafalan. Hal ini akan
membantu mereka untuk menganalisis masalah secara mendalam dan lebih siap
menghadapi tantangan pembelajaran di masa depan,” ujar beliau.
Selama sesi materi, Soleh Subagja
memberikan panduan teknis kepada para peserta mengenai langkah-langkah
penyusunan kisi-kisi yang efektif dan relevan dengan tujuan pembelajaran.
Peserta workshop kemudian berkesempatan mengikuti sesi praktik, di mana mereka
menyusun kisi-kisi dan soal berbasis HOTS sesuai dengan tema PAI yang diajarkan
di sekolah masing-masing.
Ketua KKG PAI Lowokwaru, Zainul
Qudsi, M.Pd. I, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan
profesionalisme para guru PAI dalam melaksanakan penilaian pembelajaran.
“Dengan kemampuan menyusun soal HOTS, guru PAI dapat mengukur kemampuan siswa
secara lebih mendalam dan dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir
kritis dalam diri siswa sejak dini,” ujarnya.
Para guru peserta workshop tampak
bersemangat mengikuti setiap sesi. Hesti Indah Pratiwi, salah satu peserta
workshop, mengungkapkan rasa antusiasnya. “Workshop ini sangat bermanfaat,
karena materi tentang HOTS masih tergolong baru bagi kami. Dengan pelatihan
ini, kami merasa lebih percaya diri untuk menyusun soal-soal yang mampu
merangsang siswa berpikir kritis dan kreatif,” ungkapnya.
Workshop yang berlangsung selama satu
hari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi tentang kendala serta
praktik terbaik dalam menyusun soal berbasis HOTS. KKG PAI Kecamatan Lowokwaru
berharap pelatihan ini dapat diadakan secara berkesinambungan agar para guru terus
dapat mengembangkan kemampuannya, sejalan dengan kemajuan pendidikan yang
diharapkan dapat mempersiapkan generasi bangsa yang unggul dan kompetitif.
0 komentar