Zainul Qudsi, M.Pd I (Ketua KKG PAI Lowokwaru) saat membuka Majelis Taklim Nurul Hayah salah satu program KKG PAI bidang Keagamaan |
Lowokwaru – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan
Agama Islam (PAI) Kecamatan Lowokwaru mengadakan kegiatan Majelis Taklim yang
berlangsung khidmat pada hari Jum’at (9 Agustus 2024). Acara yang diadakan di Gugus 6 tepatnya di kampus
II SD Muhammadiyah 4 (SD Mupat) Kecamatan Lowokwaru ini dihadiri oleh para guru
PAI dari berbagai sekolah di wilayah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperkuat silaturahmi antar guru PAI dan memberikan pembinaan spiritual
melalui tausiyah dan ceramah agama.
Kegiatan Majelis Taklim ini dibuka oleh Ketua KKG PAI Lowokwaru, Zainul Qudsi, M.Pd I dan dilanjutkan oleh Pengawas PAI Kecamatan Lowokwaru, Bapak Muniron, MA, yang memberikan pesan
penting terkait empat tanda orang celaka dalam kitab Nashoihul Ibad. Dalam
tausiyahnya, Muniron MA menjelaskan bahwa:
Pertama, orang
yang melupakan dosa-dosa yang telah ia perbuat, ia tidak tahu bahwa dosa itu
terpelihara baik disisi Allah. Orang yang
seperti ini menurut Abah Muniron, lupa beristighfar padahal manusia itu mulai ia
terjaga hingga ia tertidur kembali di malam hari senantiasa dalam keadaan
bebuat dosa oleh karena itu ia menganjurkan kepada seluruh hadirin untuk
denantiasa beristighfar kepada Allah.
Kedua, orang-orang yang
selalu mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukannya sementara ia tidak tahu
apakah kebaikan itu diterima atau ditolak oleh Allah SWT. Orang
yang seperti ini akan merasa dirinya orang yang terbaik padahal belum tentu apa
yang ia kerjakan itu diterima atau tidak oleh Allah SWT,
sehingga timbul kesombongan dalam dirinya. Oleh karena itu beliau mengajak
semua Insan Kemenag untuk berbuat kebaikan tapi jangan diingat-ingat, biarkan
ia berlalu seperti air, katanya. Kebaikan itu kita tak perlu pujian dari
manusia tapi yang kita harap pujian dari Allah.
Ketiga, orang
yang senantiasa melihat keatas dalam urusan dunia. Banyak penyimpangan anggaran
dalam sebuah instansi menurut Abah Muniron adalah dikarena sifat ini.
Orang yang seperti ini akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya
tanpa peduli halal haram. Orang yang seperti ini tidak menyukuri nikmat-nikmat
yang telah diberikan Allah kepadanya, tak pernah merasa puas.
Keempat, orang
yang senantiasa melihat ke bawah dalam urusan agama. Orang yang seperti ini
juga akan celaka. Beliau mengajak semua hadirin untuk senantiasa melihat ke atas dalam urusan agama
(akhirat dan sebaliknya dalam urusan dunia melihat ke bawah).
Drs Muniron MA saat membuka dan menyampaikan pesan kepada para GPAI
Setelah tausiyah yang disampaikan Muniron
MA, acara dilanjutkan dengan ceramah singkat yang disampaikan oleh Ahmad Latif
Himawan Anshor, S.Pd. Dalam ceramahnya, Ahmad Latif mengajak para guru untuk
senantiasa mengedepankan keteladanan dalam mengajar, terutama dalam mendidik
generasi muda untuk menjadi insan yang berakhlak mulia dan bertakwa.
"Sebagai pendidik, kita harus
menjadi contoh bagi murid-murid kita. Dengan mengajarkan nilai-nilai Islam dan
menanamkan akhlak yang baik, kita turut berperan dalam membentuk generasi masa
depan yang beriman dan bertakwa," ujar Ahmad Latif.
Ahmad Latief Himawan Anshor, S.Pd saat menyampaikan tausiyah mewakili gugus 6
Acara Majelis Taklim ini berlangsung
dengan lancar dan diakhiri dengan pembagian doorprize kepada para peserta yang
hadir. Doorprize ini merupakan bentuk apresiasi dari KKG PAI Lowokwaru untuk
memotivasi para guru dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan dan pembinaan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama,
memohon kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan dan kekuatan dalam
menjalankan tugas sebagai pendidik yang mengemban amanah besar dalam mendidik
generasi penerus bangsa. Para peserta pulang dengan penuh semangat dan motivasi
untuk terus meningkatkan kualitas spiritual mereka serta berkomitmen
mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak didik mereka.
Penulis : Muhammad Maftukh, S.Pd