ADA INI DI PERAYAAN IDUL ADHA SDN TUNGGULWULUNG 2 MALANG

Hari Raya Idul Adha yang setiap tahun dinantikan umat Muslim selalu membawa keberkahan karena

mengusung semangat berbagi. Tidak terkecuali SDN Tunggulwulung 2 Kota Malang, yang tahun ini berkurban 5 ekor kambing. “Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, donasi yang dikumpulkan

oleh seluruh siswa dapat membeli 3 ekor kambing, 2 ekor kambing lainnya didonasikan oleh hamba Allah dari SD Anak Shaleh dan Universitas Muhammadiyah Malang.” ucap Bu Astrid Nirmala Sari, selaku guru PAI sekaligus Koordinator Acara dengan penuh syukur. Untuk mensyukuri rahmat ini, SDN Tunggulwulung 2 menggelar rangkaian acara Idul Adha selama 2 hari (19 – 20 Juni 2024) yang dikemas dengan kegiatan yang menarik. 

Hari pertama,

penyembelihan hewan kurban yang disaksikan oleh semua warga sekolah termasuk komite dan paguyuban. Anak-anak begitu antusias, meskipun ada beberapa yang memilih sembunyi di kelas karena merasa takut. Kerjasama dan gotong royong yang sangat baik membuat proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban selesai dalam waktu singkat. “Sebagian daging kurbannya akan dibagikan kepada siswa-siswi dan warga di sekitar sekolah yang berhak. Sebagiannya lagi diberikan kepada bapak, ibu guru dan warga sekolah,” jelas Bu Fatin selaku Ketua Komite Sekolah.

Hari kedua, 

SDN Tungguwulung 2 menggelar acara makan bersama seluruh peserta didik, guru, staf, komite, dan paguyuban. Acara ini dibuka dengan pembiasaan pagi dan sholawat banjari. Acara makin meriah karena ada bintang tamu Ustadz Bagus yang dihadirkan untuk memberikan tausiah tentang kisah sejarah dan makna berkurban. Ustadz Bagus bersama Si Untung – boneka monyet pendamping Ustadz Bagus - berhasil menyajikan penampilan yang seru dan menarik. 

Semua peserta didik senang dan tertawa karena tingkah lucu Si Untung. Tausiah Ustadz Bagus membuat peserta didik betah walau diterpa panas matahari, “Ustad Bagus lucu banget, aku gemes sama Untung .. perutku sampai sakit karena ketawa terus,” komentar Adilla Nesa, salah satu siswi kelas 2.

Setelah menyimak tausiah, seluruh peserta didik dan warga sekolah makan bersama. Aroma dan rasa Soto Kambing Rempah yang jadi menu utama sukses menggelitik nafsu makan anak-anak. Kakak kelas mengayomi adik kelas, guru dan paguyuban duduk dan bercengkrama bersama. Suasana kebersamaan begitu kental, seperti kuah sotonya. Semua makan dengan lahap dan penuh syukur.

Rangkaian acara Idul Adha tahun ini sungguh membawa berkah bagi semua warga SDN Tunggulwulung 2.

“Kami segenap keluarga besar Tunggulwulung 2 menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada komite sekolah, paguyupan kelas, dan bapak ibu guru semuanya yang sudah ihklas terjun langsung dan mendukung program sekolah, semoga tenaga pikiran dan materi yang sudah diberikan kepada kami dan anak-anak mendapatkan balasan berlipat dari Allah SWT. Semoga kebersamaan dan semangat gotong royong ini terus terjaga sampai seterusnya, ” ucap Bapak Dwi Utomo S.,S.Pd.,selaku Kepala Sekolah SDN Tunggulwulung 2 penuh harap dan terima kasih.

-Astrid Nirmala-

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka oleh KKG PAI Lowokwaru: Menuju Pembelajaran yang Bermakna dan Berkeadilan

 

Dr Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd I saat membuka workshop

Lowokwaru, Malang – Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Lowokwaru mengadakan workshop implementasi Kurikulum Merdeka pada hari Senin, 24 Juni 2024. Kegiatan yang berlangsung di aula SDN Percobaan 1 Kota Malang ini mengusung tema "Dengan Kurikulum Merdeka, Kita Wujudkan Pembelajaran yang Bermakna dan Berkeadilan".

Workshop tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan, termasuk Pengawas PAI Kementerian Agama Kota Malang, Bapak Drs H Muniron, MA., dan Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (kasi pais) Kementerian Agama Kota Malang, Dr Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd.I.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua KKG PAI Lowokwaru, Bapak Zainul Qudsi, M.Pd.I., yang menekankan pentingnya kolaborasi antara guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. "Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun rencana pembelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa secara lebih personal dan bermakna," ujarnya.

Drs Muniron, MA saat memberikan sambutan workshop GPAI

Dalam paparannya, Drs H Muniron, MA, menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka adalah upaya pemerintah untuk memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. "Kurikulum ini mendorong pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan, serta mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital dan globalisasi," katanya.

Bapak Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd.I. dalam sambutannya menambahkan, "Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, kita berharap dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inklusif dan berkeadilan. Setiap siswa memiliki potensi yang unik, dan tugas kita adalah membantu mereka mengembangkan potensi tersebut dengan cara yang paling sesuai bagi mereka."

Peserta workshop implementasi kurikulum merdeka GPAI Lowokwaru

Workshop ini diisi dengan berbagai sesi pemaparan dan diskusi interaktif oleh narasumber bapak Hikmatulloh, M.Pd.I, Fasilitator Guru Penggerak dan Pelatih Wilayah PPKB Kemenag Jawa Timur.

Para peserta workshop, yang terdiri dari guru-guru PAI di wilayah Lowokwaru, mengaku mendapatkan banyak wawasan dan inspirasi dari kegiatan ini. "Workshop ini sangat membantu kami untuk lebih memahami bagaimana menerapkan Kurikulum Merdeka dengan lebih efektif. Diskusi dan sharing pengalaman dari rekan-rekan guru sangat bermanfaat bagi kami," ujar salah satu peserta, Bapak Erwin Pradana, S.Pd.

Dengan berlangsungnya workshop ini, KKG PAI Lowokwaru menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di wilayahnya, serta mendukung program pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. (Ahmad Afwan Yazid)

GPAI Kecamatan Lowokwaru Mengikuti PPKB Kemenag Jawa Timur Sebagai Delegasi Kota Malang

 

Dr Febria Taufiq Sholeh, M.Pd I Kasi PAIS kemenag Kota Malang (tengah) bersama Ahmad Afwan Yazid, M.Pd (Sekretaris KKG PAI-kanan) dan Zainul Qudsi, M.Pd I (Ketua KKG PAI Lowokwaru-kiri)

KKG PAI Lowokwaru – Dua guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) angkatan ke-VI yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur bertempat di Aula Kemenag Kota Batu. Kegiatan yang dibuka pada Kamis, 20 Juni 2024 dan akan berlangsung selama 2 pekan sampai tanggal 4 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru PAI se-Jawa Timur khususnya Malang Raya dalam menghadapi tantangan pendidikan masa kini.

 

Kedua guru yang mengikuti PPKB dari Kecamatan Lowokwaru adalah: Ustadz Zainul Qudsi, M.Pd I guru PAI SDN Dinoyo 2 yang merupakan Ketua KKG PAI kecamatan Lowokwaru. Ustadz Ahmad Afwan Yazid, M.Pd, guru PAI SD Muhammadiyah 4 sekaligus Sekretaris I KKG PAI kecamatan Lowokwaru.

 

PPKB merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenag Provinsi Jawa Timur, dengan fokus pada Peningkatan Kompetensi Pedagogik dengan membekali guru dengan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif, pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran yaiyu mengajarkan cara-cara mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran PAI, pengembangan kurikulum yakni meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum PAI yang sesuai dengan perkembangan zaman.

 

Dr Amak Burhanuddin, M.Pd I saat memberikan sambutan Pembuka Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) di Aula kemenag Kota Batu

Acara pembukaan PPKB Kemenag Jawa Timur dihadiri oleh Kepala Seksi PAIS Wilayah Kemenag Jawa Timur, Dr.H Amak Burhanuddin, M.Pd I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pengembangan profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. “Guru adalah pilar utama dalam pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi guru melalui program seperti PPKB ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan agama Islam di Jawa Timur semakin berkualitas,” ujar Dr Amak.

Selain itu hadir pula Dr Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd I selaku Kasi PAI Kemenag Kota Malang, Chandra Nurkhalis selaku kasi PAKIS Kemenag Kota Batu dan Dra Ida Zety Mahmudah, M.Pd I selaku Ketua Tim PAI Sd/SDLB. Program ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidang pendidikan, : Sholeh Subagja, M.Pd I Guru PAI yang sekaligus Pelatih Daerah Kemenag juga merupakan Guru Penggerak. Kedua, Kaprawi, S.Pd I, Guru PAI juga Pelatih Daerah Kemenag Kota Batu.

 

Delegasi Lowokwaru bersama Seluruh Delegasi Kota Malang dari masing-masing Kecamatan

Ustadz Zainul Qudsi, M.Pd I., salah satu delegasi dari Kecamatan Lowokwaru, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan wawasan baru tentang bagaimana memetakan kompetensi awal peserta didik, bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat di sekolah saya dan dapat kami bagikan kepada teman-teman di KKG,” katanya.

 

Partisipasi dua guru PAI dari Kecamatan Lowokwaru dalam program PPKB ini menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Diharapkan, langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru PAI lainnya untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Program seperti ini perlu terus dilaksanakan secara rutin untuk memastikan bahwa guru-guru PAI selalu siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital. (Ahmad Afwan Yazid)